Pengalaman Pahit Seorang Badut Sulap

Bookmark and Share

Di tahun 80 an di Ancol Jakarta banyak para seniman dan hiburan-hiburan, termasuk badut dari awal karier Jaka badut itu di Ancol untuk mengisi stand-stand yang terbuka acara-acara promosi yang lainnya.


Di tengah-tengah tekanan hidup yang luar biasaĆ¢ ”akibat menurunnya daya beli masyarakat seakan-akan kehilangan rasa humor dan sulit tertawa. Mungkin saja kehadiran badut-Badut Pesta yang benar-benar Badut Maskot itu bisa menjadi penawar stres sesaat. Tidak gampang membuat orang tertawa, apalagi dalam situasi serba sulit sekarang ini. Tapi, bagaimanapun badut itu sendiri sudah lucu dan orang yang melihat akan terhibur dengan ulah badut yang suka ngebanyol

Bagi sanggar badut, pada bulan seperti sekarang ini adalah masa paceklik tanggapan. Jika saja ada job, itu pun hanya satu-dua. Sebelum bulan Ramadhan, banyak warga yang memesan badut sehingga sebagai penyelenggara badut (Pesta Ulang Tahun) sering kewalahan.

Kini, profesi badut sulap tidaklah ringan. Pasalnya, untuk bisa membuat orang tertawa di tengah-tengah impitan ekonomi yang serba sulit seperti sekarang ini, tentunya dibutuhkan energi kreatif dari sang badut agar orang bisa memelihara tertawa…!

Temukan info lebih lengkap seputar badut sulap

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger