Merangkak Merangkai Kata
Kulukis lembaran posting
Merangkai kata memulai akting
Lentik jemari mulai menari
Menyapu deru getar keyboardku ini
Hari ini aku mencoba menggapai rasa
Melalui sebuah blog yang aku beri nama cinta
Cinta yang coba aku lukiskan lewat puisi
Mengharu biru di tengah gelombang emosi
Aku mungkin bukan pujangga
Tapi pastinya aku suka bersandiwara
Karena memang dunia ini adalah panggungnya
Membuat skenario hidup melalui kata.
Blog cinta puisi aku bikin untuk Anda
Semoga bisa menjadi penyejuk di tengah dahaga
Menetralisir bentuk pakem yang ada
Diantara segala tutorial ngeblog atau semacamnya.
5 Februari aku jadikan tonggak berdirinyanya cinta puisi
Mencoba berekspresi dan mengungkap sesuatu dengan hati
Merangkainya menjadi bait-bait berbentuk puisi
=============================================
Memeluk Gelap Malam
Gelap dalam hening merasakan nafas
Mengayun mata menuju peraduan
Lentik jangkrik mengharu suasana
Menuju malam yang semakin pekat
Aku masih lulu dalam bayang
Mengenang sejumput masa silam
Sekilas bayang tentang harapan
Semoga masa depan kan lebih terang
Mulut merangkai kata sebaris do'a
Berharap berkah dalam lelapnya singgasana
Merengkuh dan memeluk gelapnya malam
Lelap, hingga fajar kan datang
Selamat tidur kawan!
============================================
Biduk itu Terasa Bergoyang
Sedari awal aku yakin akan pelayaranku
Mengarungi samudera cinta tanpa batas bergelut gelombang
Menyobek layar ditembus angin yang menyasar
Aku tetap dengan kayuh semangat cinta ditangan
Semua pasti ada batasnya...
Pun jika ia sebuah laut yang seakan tak bertepi
Aku hanya berharap bisa menjalani ini hingga tertatih
Walau rintangan angin dan petir terus menghalangi
Ada deburan rasa yang tidak aku mengerti
Antara penyesalan belengu cinta yang takkan pernah mati
Ada keegoisan yang ditepis tanpa nurani
Ada perasaan, mungkinkah kita memang tidak bisa saling memiliki?
Aku galau dalam bimbang...
Kayuhku bergetar ditangan tanpa terhayunkan
Ingin kuteruskan pelayaran...
Walau tidak yakin ku kan sampai walau hanya separuh jalan
Semakin kesini biduk terasa bergoyang
Kayuhku sama sekali linglung tuk menopang
Tinggal rasaku yang mencoba bertahan
Bahwa cintaku takkan lekang hingga akhir zaman...
==============================================
Aku Terlecehkan Aku Marah
Aku terlecehkan aku marah
Saat pendamping hidup membuatku bak hamba sahaya
Saat jasadku tidak berguna dimatanya
Saat cintaku tak berarti lagi untuknya
Aku menyesal telah sejauh ini
Aku terlambat membuka mata ini
Aku lalai memperhitungkan ini kan terjadi
Aku muak, benci, marah dengan semua ini
Aku terlecehkan aku marah
Diantara sejuta harapan pupus sudah
Aku terdampar di padang sahara
Bimbang menentukan langkah
Aku hanya ingin lepas dari keadaan ini
Tapi aku tidak mau lepas dari tanggung jawab diri
Aku ingin mandiri walau dalam hening sunyi
Jauh dari mereka yang menganggapku tak berarti
Aku terlecehkan aku marah
Mungkin hanya sampai disini aku melangkah
===========================================
Diantara Perbatasan Cinta
Bagaikan buih dilautan lepas itulah aku
Terombang ambing dalam kebimbangan hati
Aku bagaikan berada di perbatasan cinta
Lepas dari kepak satu, menjangkau kepak lainnya
Aku bak kapal tanpa nakhoda yang terdampar
Penuh muatan impian yang tak bisa kuwujudkan
Sesak dengan angan yang sulit dibayangkan
Aku berada diperbatasan cinta nelangsa
Butir air mata terasa sejuk dipipi
Kala hati berkata "Aku memang sendiri"
Pun jika ada dirinya tetap samar kujumpai
Aku berkalang hati yang tak kumengerti
Aku berada diperbatasan cinta yang terhalang
Berusaha menerjang impian terhalang kabut
Aku hanya ingin hidup
Aku hanya ingin bertanggung jawab
Aku hanya ingin membuktikan
Aku hanya ingin cinta kuperjuangkan
Aku ada diperbatasan cinta
Cinta yang akan sulit kucerna
Kutulis puisi ini dalam kebimbangan hati untuk menentukan tujuan.
Sebuah tujuan hidup dengan pilihan yang teramat sulit.
Tapi aku telah memilihnya walau aku tidak bisa mencapai tujuannya...
Silahkan dicopy update statusmu.......
.jpg)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar