TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Rumah warga di RT 16 RW 07 No 54, Kelurahan Lampake, Kalimantan Timur, Wasno terendam banjir lumpur, Minggu (30/10/2011).
Wasno adalah salah satu warga yang merasakan dampak terberat dari banjir lumpur yang datang dua tahun belakangan di daerahnya.
Banjir lumpur itu datang menurutnya seiring dengan pembukaan perumahan Bumi Lam Indah Indah Kebon Agung Lempake.
Saat ini, Wasno sedang mengupayakan menaikkan lantai rumahnya hingga 1 meter di atas tanah dan itu hanya masih bagian depan ruang tamu saja.
"Orang bilang rumah saya seperti rumah "manuk". Saya ketawa saja, awal ada uang saya coba pondasi dulu, yang penting tidak kebanjiran pertama.
Untuk menaikkan atap atau mengganti, nantilah, ntah kapan ada uang lagi," kata Wasno ketika ditemui di rumahnya, Minggu (30/10/2011).
Ia sendiri mengaku sudah 3 kali mendapatkan bantuan.Bantuan pertama didapatnya sebesar Rp 280 ribu tepatnya ketika Bendungan Sungai Siring Jebol. Bantuan kedua Rp 1 juta dan terakhir Rp 5.400 dana patungan dari 3 perusahaan batu bara dan 1 perumahan.
Sedangkan uang yang sudah dikeluarkan Wasno untuk membangun pondasi dan memperbaiki sumurnya sudah mencapai Rp 35 juta.
Rumah Wasno adalah satu dari dua rumah yang menurut warga mengalami efek terparah banjir lumpur. Satunya lagi adalah milik Supardi, ketika disambangi ia tidak berada dirumah.
Pantauan Tribun, dinding rumahnya yang terbuat dari batako sudah hampri runtuh. Diperkirakan diakibatkan hempasan air terus menerus.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar