TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir hasil surveinya, bahwa publik sangat kecewa dengan kiprah politisi muda.
Dari 1.200 responden yang dilakukan survei, hanya 24,8 persen responden yang menilai politisi muda berperilaku baik. "Sisanya, sebagian menilai buruk dan sebagian lagi tidak menjawab," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam jumpa pers, di kantor LSI, Jakarta, Minggu (30/10/2011).
Politisi muda yang dimaksud dalam survei ini adalah politisi yang berkiprah dengan usia di bawah 50 tahun. Sementara, politisi senior, yakni politisi yang berusia di atas 50 tahun.
Hasil survei LSI juga menunjukan politisi muda lebih buruk dibanding seniornya. Tercatat hanya 15,4 persen responden menganggap politisi muda lebih baik dibanding seniornya, 23,8 persen menganggap politisi senior lebih baik dibanding politisi muda dan 37,6 persen menganggap politisi muda sama saja, dan hanya melanjutkan keburukan politisi seniornya.
"Publik khawatir dengan kiprah politisi muda saat ini. Mereka dianggap tidak lebih baik dari seniornya. Bahkan, lebih banyak responden yang menganggap kiprah politisi muda ini lebih buruk dibandingkan seniornya," ujar Adjie.
Survei LSI kali ini dilakukan pada 5 hingga 10 September 2011, kepada 1.200 responden di 33 provinsi, dengan metode multistage random sampling dan margin of error 2,9 persen.
Adjie menambahkan, hasil sirvei juga menunjukan responden dengan pendidikan lebih tinggi, tinggal di perkotaan, dan jenis kelamin laki-laki, lebih kecewa lagi dengan politisi muda, dibandingkan responden yang berpendidikan rendah, tinggal di desa, dan jenis kelamin perempuan. "Semakin tinggi akses responden kepada informasi dan semakin mereka aktif dengan dunia politik, maka semakin mereka kecewa dengan kiprah politisi muda," tukasnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar