TRIBUNNEWS.COM,KUPANG - Berdasarkan uji sampel di laboraturium Denpasar menemukan ribuan ayam yang mati di Witihama dan Kelubagolit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT terkena virus flu burung atau H5NI.
Namun demikian hingga kini belum diketahui firus tersebut menyerang manusia atau tidak. Karena ayam yang mati mendadak di Pulau Adonara tersebut sudah berlangsung sejak awal bulan September 2011 namun hasil laboroturim baru diketahui pada 12 Oktober 2011.
Hal itu terungkap dalam rapat gabungan yang dipimpin Bupati Flotim, Yoseph Lagadoni Herin yang didampingi Wakil Bupati Flotim, Valentinus Sama Tukan di ruang kerja Bupati Flotim, Kamis (13/10/2011).
Hadir dalam rapat tersebut forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) diantaranya, Dandim 1624 Flotim, Letkol (inf) Radja Benni Arifin , Wakapolres Flotim, Plt. Sekda Flotim, Anton Tonce Matutina, Kepala Sahbandar, para pimpinan dinas, kepala karantina dan para dokter hewan serta petugas kesehatan.
Dalam rapat tersebut, pemerintah belum menetapkan status flu burung tersebut menjadi kejadian luar biasa (KLB) namun secara teknis penanganan menjadi KLB. Pemerintah berharap warga masyarakat tidak panic namun bagaimana membantu pemerintah untuk mengurangi populasi ternak unggas milik masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Flotim, Ir. Antonius Wukak Sogen yang dihubungi usai pertemuan tersebut diruang kerjanya ketika didampingi, Kepala Seksi Penyebaran Penyakit Menular Dinas Kesehatan, Komariyah K, S.Kep dan para dokter hewan mengatakan, dinas pertanian dan peternakan setelah menerima informasi dari masyarakat soal ayam warga yang mati mendadak di Witihama dan Kelubagolit pada 15 September 2011, para petugas langsung turun ke lapangan pada 16 September 2011 dan mengambil ayam untuk dites di laboraturium Denpasar.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar